1. Kepala Daerah Blitar
Drs. Rijanto, M.M. Bupati Blitar menjabat pada periode 2016-sekarang.
Herry Noegroho, S.E. M.H. Bupati Blitar menjabat pada periode 2006-2016.
M. Samanhudi Anwar Walikota Blitar menjabat pada periode 2010-sekarang.
2.Bagaimana mereka mendapatkan dan menggunakan kekuasaannya?
Berbicara mengenai bagaimana mendapatkan dan menggunakan kekuasaan, tentu itu menjadi hal yang sangat tidak mudah. Membangun citra publik yang baik itu menjadi unsur penting apalagi dengan hadirnya teknologi maka segala sesuatu yang baik maupun yang buruk akan cepat tersampaikan kepada seluruh masyarakat. Untuk itu mereka harus selalu berhati-hati dalam setiap tindakan agar tindakannya pun tidak merugikan oranglain. Menurut penulis dari ketiga kepala daerah yang dikenalnya, mereka bisa mendapatkan kekuasaan karena sebelum menjadi pemimpin mereka sudah terlihat dimata masyarakat sebab memang mereka pasti sudah pernah menjabat menjadi orang-orang penting di daerahnya seperti wakil bupati maupun ketua dprd dan lain sebagainya. Terkait penggunaan kekuasaan yang dimiliki tentunya mereka tidak mementingkan diri sendiri mereka selalu memikirkan bagaimana nasib masyarakatnya.
3. Mereka berada pada level kepemimpinan berapa?
Membahas mengenai level kepemimpinan, level kepemimpinan sendiri memeliki 5 level/tingkatan, yaitu:
Position, pada level ini seseorang akan mengikuti pemimpinnya karena mereka harus dan tidak ada pilihan yang lain.
Permission, pada level ini seseorang percaya kepada pemimpinnya dan akan mengikuti perintah yang diberikan secara sukarela karena mereka ingin dan menikmatinya.
Production, pada level ini seseorang mampu memberi pengaruh dan memiliki kredibilitas yang baik sehingga dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang baik, tujuan dapat tercapai, moral dari anggotanya akan meningkat.
People Development, pada level ini seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk memberdayakan anggotanya.
Pinnacle, pada level ini mereka adalah pemimpin yang menghabiskan waktunya untuk membentuk pemimpin yang akan membentuk pemimpin lainnya.
Berdasarkan penjabaran level kepemimpinan diatas, menurut penulis para kepala daerah yang telah disebutkan, bahwa para kepala daerah tersebut berada pada level kepemimpinan yang ke-4. Karena para pemimpin itu telah mampu memberdayakan para masyarakatnya, pada level 4 ini juga berokus pada pengembangan masyarakat sebab tidak mungkin melatih semua orang untuk menjadi pemimpin.
4. Sebelum menjadi pemimpin beliau menjadi apa?
- Rijanto
Di lihat dari riwayat pekerjaan Rijanto merupakan seseorang yang memang berkiprah di pemerintahan, tidak ada riwayat beliau yang menjadi seorang pengusaha. Karena mulai pada tahun 1984 beliau menjabat sebagai camat hingga berakhir pada tahun 1995 dengan tiga daerah yang berbeda. Beliau juga pernah menjadi direktur utama di PDAM Kabupaten Blitar, hingga menjadi kepala kantor Satpol PP Kabupaten Blitar pun beliau juga pernah. Sekitar tahun 2007 Rijanto menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Blitar dan dilanjutkan pada tahun 2009 beliau menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Lalu pada tahun 2011-2015 Rijanto menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar beliau mendampingi Herry Noegroho sebagai bupati Blitar pada saat itu. Pada akhirnya pilkada tahun 2016 Rijanto mencalonkan diri sebagai bupati Blitar, karena kepercayaan masyarakat sudah tertanam sejak beliau masih menjadi wakil bupati maka pada saat itu masyarakat masih memberi kepercayaan Rijanto untuk menjadi bupati Blitar hingga saat ini.
- HerryNoegroho
Setelah sang ayah meninggal pada tahun 1983 menyebabkan Herry membatalkan keberangkatannya untuk diangkat dan bertugas sebagai pegawai negeri sipil. Herry harus melanjutkan tongkat estafet usaha perkebunan dan menjadi Direktur PT. Harta Mulia. Seiring perkembangan perusahaan, rencana ekstensifikasi usaha diwujudkan dengan mendirikan PT. BPR Harta Raya Cipta Mulia pada tahun 1992. Diperusahaan baru ini Herry menjabat sebagai Komisaris. Herry juga sempat membuat peternakan ayam tapi tidak berjalan lancar hingga akhirnya ditutup. Beliau juga sempat mendirikan usaha jasa konstruksi pada tahun 1985 namun juga mengalami kegagalan. Pada pemilu tahun 1999 Herry mewakili partai Golkar untuk duduk dikursi DPRD, namun beliau hanya menjabat selama setahun saja. Lalu beliau melepas semua jabatannya di beberapa perusahaan dan mengundurkan diri dari kursi DPRD sebab pada tahun 2001 Herry menjadi Wakil Bupati Blitar. Herry juga sempat menjadi pejabat sementara bupati karena pada tahun 2004 bupati Blitar dan beberapa pejabat lainnya terjerat kasus korupsi. Pada akhirnya beliau mencalonkan sebagai bupati pada tahun 2006 akan tetapi pada pencalonan ini Herry membawa bendera PDI Perjuangan. Karena kepercayaan masyarakat kepada Herry sebagai kepala daerah pada periode berikutnya Herry masih menjabat sebagai bupati blitar hingga berakhir pada tahun 2016.
- M. Samanhudi Anwar
Berbicara mengenai walikota Blitar tidak banyak yang penulis ketahui. Samanhudi dikenal sebagai tokoh Nahdatul Ulama, seperti orangtuanya yang menjadi ketua Tanfidziyah NU. Beliau menjabat sebagai walikota selama 2 kali periode, dari pilkada tahun 2010 Samanhudi menang telak. Lalu pada pilkada tahun 2016 beliau juga masih memiliki suara terbanyak, sebab memang semasa kepemimpinannya Samanhudi bisa membuat masyarakat Kota Blitar merasakan kesejahteraan sosial yang sesungguhnya, mulai dari pendidikan yang memang benar-benar gratis bahkan semua siswa-siswi yang domisili asli Kota Blitar mendapatkan berbagai peralatan sekolah. Sebelum menjadi walikota 2 periode Samanhudi sempat menjadi Ketua DPRD Kota Blitar. Namun ada hal yang mengecewakan semasa beliau menjabat sebagai walikota yaitu beliau terjerat kasus korupsi.