Tugas 2
1. Pemimpin yang harus merebut dan mempertahankan panggungnya
Setiap orang pasti ingin menjadi seorang pemimpin ataupun penguasa, akan tetapi untuk menjadi seorang pemimpin itu sangat tidak mudah banyak kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Yang paling utama pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan yang artinya kemampuan atau kekuatan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dengan tujuan agar mencapai target organisasi yang telah ditentukan dan tentunya seorang pemimpin juga harus memiliki sifat karismatik.
Dengan adanya kemajuan teknologi, seseorang yang ingin menjadi pemimpin memiliki tantangan tertentu, seperti bagaimana seseorang tersebut membangun citra publik, meningkatkan elektabilitasnya, mensosialisasikan dirinya, sehingga pada akhir membangun sebuah “brand politik” hal ini perlu dilakukan sebab dengan masyarakat yang sekarang sudah cerdas, akan tidak efektif lagi apabila digiring melalui arus politik karena telah dipengaruhi oleh persepsi dari setiap individu. Maka dari itu seseorang yang ingin menjadi pemimpin harus berlomba-lomba membangun persepsi publik yang baik bagi masyarakat, dengan persepsi baik tersebut maka akan lebih mudah seseorang yang ingin menjadi pemimpin untuk merebut kursi kekuasaan tersebut.
Berbicara mengenai kekuasaan, seorang pemimpin dalam proses mendapatkan, mempertahankan atau merebut kekuasaan tersebut, tidaklah semudah yang dibayangkan, diperlukan sebuah seni untuk mempengaruhi orang lain, sebab masyarakat yang menentukan siapa yang berkuasa, sehingga seseorang yang ingin menjadi pemimpin harus mampu memenangkan hati masyarakat. Maka dari seorang pemimpin harus berhati-hati dalam bertindak, jangan melakukan perbuatan tercela seperti korupsi dan juga jangan sampai perilaku pemimpin merugikan orang lain. Terlebih lagi seorang pemimpin menjadi tokoh publik, harus bisa menjadi teladan yang baik untuk para masyarakatnya.
2. Pemimpin yang harus membayar janjinya
Seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah ingkar janji, sebab janji harus dipertanggungjawabkan atau dibuktikan, apabila tidak maka urusannya bukan hanya duniawi saja karena di akhirat pun akan tetap dipertanggungjawabkan. Yang namanya pemimpin pasti akan tetap mengucapkan janji baik secara sadar ketika menerima amanah jabatan atau pada saat pelantikan, maupun janji yang dilontarkan secara langsung kepada masyarakat dengan melalui lisannya sendiri.
Keidealan seorang pemimpin harus ditopang sepenuhnya dengan sifat amanah, sebab keamanahan seorang pemimpin menjadi landasan dasar bagi kebaikan dan kemuliaan seorang pemimpin. Pemimpin yang amanah akan menghadirkan langkah dan kebijakan yang lebih baik untuk kedepannya. Karena seorang pemimpin telah diberi kepercayaan oleh masyarakat maka dari itu pemimpin harus benar-benar menjaga kepercayaan itu dengan membayar atau menepati semua janji-janji yang telah diucapkan oleh pemimpin, dan tidak seharusnya ingkar janji kepada masyarakat.
3.Pemimpin yang harus memperhatikan partainya sekaligus konstituennya
Partai politik merupakan sarana partisipasi politik warga negara Indonesia. Kedudukan partai politik sendiri merupakan pilar demokrasi, peran partai politik dalam sistem perpolitikan nasional merupakan wadah seleksi kepemimpinan nasional dan daerah. Maka dari itu begitu pentingnya seorang pemimpin harus memperhatikan partainya, karena memang pemimpin itu lahir dari partai. Partai politik yang telah memberikan pendidikan terkait politik kepada pemimpin-pemimpin politik dan melakukan pengkaderan kepada mereka. Citra publik partai politik ini masih dipandang buruk maka dari itu seseorang yang kini telah menjadi pemimpin harusnya bisa menjadi pemimpin yang baik agar partai politik pun juga terlihat baik karena telah berhasil mendidik anggotanya.
Semakin besar konstituen yang mendukung dalam pemilihan umum, maka semakin besar pula partai tersebut mempunyai akses dan aset kekuasaan, dan semakin kuat pengaruhnya di publik. Maka dari itu jangan sampai jika sudah menjadi pemimpin lalu lupa kepada partai politiknya yang telah memberikan pendidikan politik, konstituen yang telah memberi akses dalam pencapaian kekuasaan serta kepada masyarakat yang telah mempercayai dan memilih mereka sebagai pemimpinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar